Simak! Ini 3 Perbedaan Site Plan dan Block Plan dalam Perencanaan Properti

Perbedaan Site Plan dan Block Plan

Edelweiss Griya KampusDalam dunia properti dan perencanaan kota, istilah “site plan” dan “block plan” sering digunakan untuk menggambarkan tata letak suatu kawasan.

Meski terdengar mirip, terdapat perbedaan Site Plan dan Block Plan yang signifikan dalam cakupan, detail, dan fungsinya.

Memahami perbedaan ini penting bagi pengembang, arsitek, serta calon pembeli agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih atau mengembangkan sebuah properti.

Perbedaan Site Plan dan Block Plan

Berikut ini ulasan secara rinci mengenai perbedaan antara site plan dan block plan.

  1. Perbedaan Cakupan

Perbedaan Site Plan dan Block Plan yang pertama terletak pada cakupan dari kedua dokumen tersebut.

Cakupan Site Plan

Site plan mencakup seluruh area proyek secara menyeluruh. Di dalamnya terdapat berbagai elemen penting seperti tata letak bangunan, jalur kendaraan dan pejalan kaki, ruang terbuka hijau, hingga fasilitas umum seperti taman dan area komersial.

Site plan digunakan dalam tahap perencanaan makro yang diperlukan pengembang untuk mendapatkan izin pemanfaatan lahan dari pemerintah setempat.

Karena cakupannya yang luas, site plan juga memperhitungkan aspek lingkungan dan infrastruktur, termasuk drainase, sistem kelistrikan, dan aksesibilitas ke fasilitas publik.

Dengan kata lain, site plan memberikan gambaran besar tentang bagaimana sebuah kawasan akan dibangun dan berkembang dalam jangka panjang.

Cakupan Block Plan

Sementara itu, block plan memiliki cakupan yang lebih kecil dan spesifik, yaitu pada area blok tertentu dalam suatu proyek pengembangan. Block plan berfokus pada penempatan blok-blok bangunan dan bagaimana hubungan antar blok dalam suatu kawasan.

Biasanya, block plan digunakan oleh calon pembeli properti untuk memahami tata letak unit hunian dalam satu klaster.

Block plan juga memberikan gambaran tentang koneksi antar bangunan, seperti jalan penghubung antar rumah atau apartemen, serta kemungkinan akses ke fasilitas sekitar.

Baca Juga: Pengertian Apa Itu Site Plan: Contoh, Fungsi dan Elemen Apa Saja Didalamnya

  1. Perbedaan Detail Isi

Perbedaan Site Plan dan Block Plan yang kedua terletak pada detail isi keduanya.

Detail Isi Site Plan

Site plan menyajikan detail yang lebih komprehensif tentang seluruh proyek. Selain menunjukkan posisi bangunan, ukuran lahan, serta fasilitas pendukung seperti area parkir dan taman. Pada site plan juga mencantumkan informasi teknis seperti kemiringan tanah, jaringan pipa air, serta sistem drainase.

site plan edelweiss griya kampus
Site Plan Edelweiss Griya Kampus

Dalam penyusunan site plan, perancang akan mempertimbangkan berbagai aspek tata kota dan lingkungan sekitar agar proyek dapat terintegrasi dengan baik.

Misalnya, dalam proyek perumahan skala besar, site plan akan menunjukkan bagaimana akses utama ke jalan raya, letak pusat perbelanjaan, sekolah, atau fasilitas umum lainnya.

Detail Isi Block Plan

Berbeda dengan site plan, block plan lebih menekankan pada struktur batas dan penempatan bangunan dalam satu blok.

Informasi yang ditampilkan dalam block plan meliputi letak bangunan dalam satu blok, orientasi unit terhadap jalan atau taman, serta elemen pembatas seperti pagar atau tembok antar properti.

Apa Itu Block Plan
Contoh Isi Block Plan

Block plan lebih bersifat teknis dalam skala mikro, memberikan kejelasan mengenai batas-batas unit hunian dan bagaimana hunian-hunian tersebut saling berinteraksi dalam satu klaster atau kompleks perumahan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Block Plan: Isi, Manfaat, Syarat dan Cara Mengurusnya

  1. Perbedaan Fungsi

Perbedaan terakhir yakni pada fungsi keduanya.

Fungsi Site Plan

Harus diketahui bahwa fungsi utama site plan adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang desain proyek yang akan dikembangkan.

Site plan menjadi panduan bagi pengembang dalam merancang tata letak proyek serta menjadi dokumen penting untuk pengajuan izin pembangunan.

Dalam tahap awal perencanaan, site plan digunakan untuk melihat potensi akses ke fasilitas umum, memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai, serta memperhitungkan dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat pengembangan proyek tersebut. Oleh karena itu, site plan sering menjadi dokumen wajib dalam proses perizinan dan pengembangan kawasan.

Fungsi Block Plan

Block plan lebih berfungsi sebagai panduan bagi calon pembeli dalam memilih unit hunian. Dengan adanya block plan, pembeli dapat memahami lokasi rumah atau unit apartemen yang mereka minati, termasuk posisi unit terhadap jalan utama, taman, atau fasilitas lainnya.

Dalam konteks pemasaran properti, block plan sangat membantu dalam visualisasi tata letak unit yang tersedia dalam suatu klaster.

Konsumen dapat memilih unit yang sesuai dengan preferensi mereka, misalnya unit yang menghadap taman atau yang memiliki akses langsung ke jalan utama.

Kesimpulan Perbedaan Site Plan dan Block Plan

Secara keseluruhan, perbedaan utama antara site plan dan block plan terletak pada cakupan, detail, dan fungsinya. Site plan berfokus pada perencanaan makro dari seluruh proyek, memberikan gambaran besar tentang bagaimana kawasan akan dikembangkan.

Sementara itu, block plan lebih terfokus pada tata letak bangunan dalam satu blok atau klaster tertentu, membantu calon pembeli memahami batas dan posisi unit dalam suatu kawasan.

Memahami kedua dokumen ini sangat penting dalam proses perencanaan dan pembelian properti. Bagi pengembang, site plan memastikan proyek dapat berjalan sesuai dengan regulasi dan konsep tata ruang yang telah dirancang.

Sementara bagi pembeli, block plan memberikan kemudahan dalam memilih unit yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Investasi Cerdasi di Edelweiss Griya Kampus