Edelweiss Griya Kampus – Memahami apa itu Site Plan sangatlah penting bagi calon pembeli properti dan terumata pengembang.
Dengan Site Plan yang baik, maka sebuah kawasan perumahan akan tertata rapi, dengan jalan-jalan yang menghubungkan setiap rumah secara strategis, taman hijau yang memberikan kesejukan, serta fasilitas umum yang mudah diakses oleh penghuni.
Tak hanya perumahan, Site Plan juga sangat berguna bagi kawasan komersil. Di dalam Site Plan tersebut, akan tergambar jelas akses jalan luas untuk kendaraan besar, area parkir, serta bangunan komersialnya.
Semua itu tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan matang yang dituangkan dalam sebuah dokumen penting bernama Site Plan.
Apa Itu Site Plan Properti
Site Plan Properti adalah dokumen atau peta yang menampilkan tata letak area pengembangan properti secara detail. Dokumen ini mencakup berbagai elemen seperti bangunan, fasilitas umum, jalan, dan ruang terbuka.
Dari gambar Site Plan, kita dapat mengetahui tata letak infrastruktur dan sarana yang ada dalam kawasan tersebut. Oleh karena itu, fungsi utama dari site plan adalah sebagai panduan desain yang memastikan setiap elemen bangunan dan ruang sesuai dengan estetika dan fungsionalitas lingkungan.
Dengan adanya site plan, pengembangan suatu kawasan menjadi lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan penghuni serta regulasi yang berlaku.
Contoh Site Plan
Berikut ini contoh Site Plan dari Edelweiss Griya Kampus, pengembang rumah kost di Malang dekat Kampus 3 UIN Malang.

Site Plan tersebut telah terdaftar dan legal dengan nomor Izin Site Plan 600.2.5.3/1028/35.07.111/2023
Fungsi Site Plan
- Pengaturan Tata Letak Infrastruktur
Salah satu fungsi utama dari site plan adalah mengatur tata letak infrastruktur umum seperti jalan, taman, drainase, dan fasilitas publik lainnya.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan kawasan yang tertata rapi dan nyaman bagi penghuni maupun pengguna. Beberapa contoh infrastruktur yang diatur dalam site plan meliputi:
-
-
Jalan dan Trotoar
-
Menyediakan aksesibilitas yang baik dengan jalan yang terhubung secara strategis untuk menghindari kemacetan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas.
-
-
Sistem Drainase
-
Memastikan sistem drainase yang efektif untuk menghindari genangan air atau banjir yang dapat merusak lingkungan.
-
-
Taman dan Ruang Terbuka Hijau
-
Menyediakan ruang hijau yang strategis untuk meningkatkan kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi penghuni.
- Penggunaan Ruang yang Efektif
Site plan memastikan bahwa lahan dimanfaatkan secara optimal dengan perencanaan yang matang. Hal ini mencakup penempatan fasilitas umum dan ruang hijau guna mencapai keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan. Contoh penggunaan ruang yang efektif antara lain:
-
-
Fasilitas Umum
-
Seperti taman, tempat bermain, dan fasilitas olahraga yang ditempatkan secara strategis agar mudah diakses oleh penghuni.
-
-
Ruang Hijau
-
Memberikan keseimbangan antara bangunan dan lingkungan dengan menyediakan area terbuka hijau untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni.
-
Pengaturan Zonasi dan Kavling
Pengaturan zonasi dan kavling adalah proses membagi zona atau kavling sesuai dengan fungsi lahan untuk memastikan keteraturan dalam penggunaannya. Zonasi ini bertujuan untuk menghindari penggunaan lahan yang tidak sesuai dan menciptakan keteraturan dalam suatu kawasan. Contoh zonasi meliputi:
-
- Zona Perumahan: Area yang diperuntukkan bagi hunian dan fasilitas pendukungnya.
- Zona Komersial: Area yang diperuntukkan untuk kegiatan bisnis dan perdagangan.
- Pemenuhan Regulasi Tata Ruang
Site plan memastikan bahwa pengembangan lahan mematuhi regulasi setempat, termasuk ketentuan zonasi dan ruang terbuka hijau. Beberapa regulasi yang harus dipenuhi dalam penyusunan site plan meliputi:
-
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB): Mengatur proporsi luas bangunan terhadap luas lahan.
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB): Mengatur jumlah lantai bangunan yang diperbolehkan sesuai dengan luas lahan.
- Koefisien Daerah Hijau (KDH): Mengatur proporsi ruang terbuka hijau yang wajib ada dalam suatu kawasan.
Langkah-Langkah Mengurus Legalitas Site Plan
Mengurus legalitas site plan melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti untuk memastikan bahwa rencana tata letak suatu properti sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berikut adalah cara mengurus legalitas site plan.
- Pengajuan Awal:
- Surat Permohonan: Buat surat permohonan pengesahan site plan yang menjelaskan niat dan kontak informasi pemohon.
- Dokumen Identitas: Sertakan fotokopi KTP pemohon
- Dokumen Legalitas Lahan: Fotokopi bukti kepemilikan atau legalitas lahan seperti sertifikat tanah
- Dokumen Tambahan: Fotokopi surat keterangan lahan bebas banjir dan izin lokasi
- Penyiapan Dokumen Rencana:
- Rencana Site Plan: Siapkan rencana site plan yang menunjukkan tata letak properti secara detail
- Gambar Desain: Sertakan gambar desain bangunan untuk memberikan gambaran visual proyek
- Pengajuan ke Otoritas Setempat:
- Ajukan permohonan ke Dinas Tata Ruang atau instansi terkait di wilayah proyek
- Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
- Peninjauan dan Evaluasi:
- Pemerintah daerah akan mengevaluasi site plan berdasarkan kesesuaiannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan aturan zonasi yang berlaku.
- Proses ini juga meliputi peninjauan aspek lingkungan dan infrastruktur.
- Pengesahan:
- Setelah dinilai sesuai, pemerintah akan mengeluarkan izin dan persetujuan resmi.
- Dokumen pengesahan ini memungkinkan pengembang untuk melanjutkan ke tahap konstruksi.
- Pengawasan Implementasi:
- Setelah disetujui, pelaksanaan site plan di lapangan akan diawasi untuk memastikan sesuai dengan rencana yang telah disetujui
Manfaat Site Plan Properti
Setelah mengetahui apa saja fungsi utama dari Site Plan, berikut ini beberapa manfaat Site Plan baik bagi pengembang maupun pembeli properti..
Bagi Pengembang
- Perencanaan yang Efektif: Site plan membantu pengembang dalam merancang tata letak infrastruktur dan fasilitas sehingga proyek dapat terintegrasi dengan baik.
- Komunikasi yang Lancar: Dengan adanya site plan, pengembang dapat menyampaikan konsep proyek kepada pemilik properti, investor, serta pemerintah dengan lebih jelas.
- Pemenuhan Regulasi: Site plan membantu pengembang memastikan bahwa proyek sesuai dengan regulasi setempat, sehingga memudahkan proses perizinan dan mengurangi risiko hukum.
Bagi Calon Pembeli
- Gambaran yang Jelas: Site plan memberikan calon pembeli pemahaman mengenai tata letak bangunan, jalan, taman, dan fasilitas lainnya sebelum membeli properti.
- Mengidentifikasi Potensi: Membantu calon pembeli dalam memahami kelebihan dan kekurangan suatu properti sebelum memutuskan pembelian.
Bagi Agen Properti
- Pemasaran yang Efektif: Agen properti dapat memanfaatkan site plan dalam menyajikan gambaran yang lebih menarik dan akurat tentang proyek yang ditawarkan.
- Komunikasi yang Efektif: Site plan mempermudah agen dalam menjelaskan konsep proyek kepada calon pembeli, memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama.
Dengan adanya site plan, pengembangan properti dapat dilakukan dengan lebih terencana, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan semua pihak yang terlibat.
Selain itu, site plan juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Perbedaan antara Site Plan Perumahan dan Kawasan Komersial
Setelah memahami apa itu Site Plan dan fungsinya, kini yang perlu diketahui adalah perbedaan Site plan untuk perumahan dan kawasan komersial.
Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal komponen utama, fungsi, dan tujuan pengembangannya.
-
Beda Fungsi dan Penggunaan
Pertama adalah Site Plan perumahan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tertata bagi penghuni.
Sementara Site Plan kawasan komersial lebih menitikberatkan pada efisiensi operasional dan kemudahan akses bagi pelanggan serta bisnis.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan, pendekatan yang digunakan dalam perencanaan masing-masing kawasan sangat berbeda sesuai dengan kebutuhan dan regulasi yang berlaku.
-
Beda Komponen
Pada site plan perumahan, komponen utama yang dirancang meliputi rumah sebagai elemen utama, jalan lingkungan yang memberikan aksesibilitas, taman sebagai ruang terbuka hijau, serta fasilitas umum seperti tempat bermain anak, tempat ibadah, dan area parkir. Fungsi utama dari site plan ini adalah mengatur tata letak rumah dan fasilitas umum agar menciptakan lingkungan yang nyaman serta memastikan aksesibilitas yang baik.
Dengan perencanaan yang matang, tujuan utama dari site plan perumahan adalah memaksimalkan penggunaan lahan untuk rumah dan fasilitas pendukung, sehingga penghuni dapat menikmati lingkungan yang tertata rapi dan nyaman untuk ditinggali.
Sementara itu, site plan untuk kawasan komersial memiliki karakteristik yang berbeda karena difokuskan pada mendukung aktivitas bisnis dan perdagangan.
Komponen utamanya meliputi gedung komersial, area parkir yang luas untuk menampung banyak kendaraan, jalan akses yang dirancang untuk kendaraan besar, serta ruang hijau sebagai elemen pendukung.
Fungsi utama dari site plan ini adalah mengatur lokasi gedung dan infrastruktur pendukung agar operasional bisnis dapat berjalan dengan efisien serta memastikan aksesibilitas yang baik ke jalan utama.
Dengan demikian, kawasan komersial dapat beroperasi secara optimal sesuai dengan kebutuhan bisnis dan memenuhi regulasi zonasi yang berlaku.
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan tentang ap aitu Site Plan secara keseluruhan, termasuk fungsi dan manfaatnya. Selain itu juga perlu dipahami perbedaan mendasar antara site plan perumahan dan kawasan komersial terletak pada fokus perencanaan dan tujuan akhirnya.