Edelweiss Griya Kampus – Mengenal apa saja jenis genteng tanah liat seperti genteng gelombang, genteng morando, dan lainnya sangat penting sebelum memilih genteng yang cocok untuk rumah.
Beragam jenis genteng tanah liat hadir dengan karakteristik unik yang disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Genteng gelombang, Beseke, dan flat adalah pilihan populer untuk rumah tinggal.
Genteng gelombang dan Beseke unggul dalam hal aliran air hujan dan efisiensi penutupan atap, sementara genteng flat tampil modern dan minimalis meski kurang ideal untuk cuaca lembap.
Genteng mantili dan Garuda hadir dengan desain estetis dan sistem interlock yang meningkatkan kekuatan serta tampilan atap. Genteng mantili dikenal dengan warna oranye alaminya, sedangkan Garuda menawarkan sistem talangan ganda yang mencegah rembesan.
Selain itu, beberapa jenis genteng berperan sebagai pelengkap atau memiliki gaya khas tertentu. Genteng wuwung digunakan pada bagian puncak atap untuk menutup sambungan dan mencegah kebocoran. Genteng kodok (prentul) memiliki bentuk klasik dengan sistem pengunci alami, cocok untuk bangunan tradisional.
Genteng morando tampil dengan desain gelombang bergaya Mediterania dan sistem interlock ganda, ideal untuk hunian mewah atau vila.
Penggunaannya telah mengakar kuat di banyak wilayah Indonesia dan menjadi bagian dari karakter visual arsitektur lokal. Mari kita kenali lebih jauh tentang genteng tanah liat, mulai dari sejarahnya di Indonesia hingga karakteristik dan keunggulan yang dimilikinya.
Karakteristik Utama Genteng Tanah Liat
Meski tergolong tradisional, genteng tanah liat ini tetap diminati berkat keunggulannya dalam hal daya tahan, tampilan alami, dan kontribusinya terhadap sirkulasi udara yang baik dalam rumah.
Genteng tanah liat dikenal memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:
- Tahan terhadap cuaca ekstrem: Genteng ini mampu bertahan dari terpaan hujan deras, panas matahari, hingga angin kencang, sehingga sangat cocok untuk iklim tropis seperti di Indonesia.
- Ramah lingkungan: Terbuat dari bahan alami tanpa bahan kimia berbahaya, genteng tanah liat menjadi pilihan yang baik untuk pembangunan berkelanjutan.
- Estetis dan fleksibel: Tersedia dalam berbagai bentuk dan warna, genteng ini bisa menyesuaikan diri dengan berbagai gaya arsitektur—baik tradisional maupun modern.
Pilihan genteng sebaiknya disesuaikan dengan gaya arsitektur, kebutuhan teknis, dan kondisi iklim di lokasi rumah.
Jenis-Jenis Genteng Tanah Liat Beserta Ukuran dan Beratnya
Genteng tanah liat tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang memengaruhi kebutuhan jumlah per meter persegi, bobot, serta kesesuaian dengan desain atap.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa jenis genteng tanah liat yang umum digunakan:
-
Genteng Gelombang
Genteng ini memiliki permukaan bergelombang yang dirancang untuk membantu aliran air hujan agar cepat turun dari atap. Selain fungsional, bentuknya juga menambah nilai estetika pada bangunan.

- Dimensi: Panjang 33 cm, lebar 25 cm, dan ketebalan 1,5 cm.
- Kebutuhan per m²: Sekitar 16 buah genteng diperlukan untuk menutupi satu meter persegi atap.
- Karakteristik: Cocok untuk berbagai jenis rumah dan memiliki tampilan klasik yang mudah ditemukan di pasaran.
-
Genteng Beseke
Genteng Beseke memiliki ukuran lebih besar dan tebal dibandingkan genteng gelombang, sehingga jumlah yang dibutuhkan untuk luas atap yang sama lebih sedikit.

- Dimensi: Panjang 36,5 cm, lebar 27 cm, dengan ketebalan 2 cm.
- Jarak antar reng: Sekitar 31 cm, memungkinkan pemasangan yang lebih renggang.
- Kebutuhan per m²: Hanya membutuhkan sekitar 13 buah untuk menutup satu meter persegi.
- Kelebihan: Karena ukurannya, genteng ini dianggap lebih efisien dalam hal jumlah. Namun, harganya biasanya lebih tinggi dibanding genteng gelombang karena material yang lebih tebal dan berat.
-
Genteng Flat
Dengan bentuk datar yang bersih dan simpel, genteng jenis ini sering dipilih untuk rumah bergaya modern atau minimalis.

- Dimensi: Ukuran bisa bervariasi tergantung produsen. Misalnya, genteng flat merk Napoli memiliki ukuran panjang 32 cm dan lebar 24 cm, dengan jarak reng sekitar 25,2 cm.
- Tampilan: Memberikan kesan rapi dan kontemporer.
- Keunggulan: Proses pemasangannya relatif lebih mudah karena bentuknya yang datar dan presisi.
- Kekurangan: Kurang ideal untuk wilayah dengan curah hujan tinggi karena desainnya tidak optimal untuk mengalirkan air, sehingga lebih rentan terhadap kebocoran.
-
Genteng Mantili
Jenis genteng ini cukup populer di Indonesia dan dikenal karena desainnya yang simpel serta warnanya yang oranye alami, cocok untuk rumah bergaya minimalis.

- Desain: Satu sisi bergelombang dan sisi lainnya datar, memberikan kombinasi tampilan estetis yang unik.
- Dimensi: Dua ukuran umum yang tersedia adalah:
- Standar: Panjang 32,5 cm, lebar 23 cm, ketebalan 1,5 cm
- Jumbo: Panjang 29,4 cm, lebar 23,5 cm, ketebalan 2,5 cm
- Pola pemasangan: Bisa disusun dengan pola zigzag atau lurus menggunakan sistem interlock.
- Kebutuhan per m²: Sekitar 24 buah untuk ukuran standar, dan 20 buah untuk versi jumbo.
- Kelebihan: Hemat dalam penggunaan karena ukuran yang lebih besar, serta memberikan tampilan modern namun tetap natural.
-
Genteng Garuda
Genteng Garuda merupakan salah satu merek genteng tanah liat yang cukup dikenal di pasaran karena desain dan fungsinya yang optimal. Genteng ini dirancang dengan dua alur atau gelombang kecil yang berfungsi untuk mengarahkan air hujan serta menjaga posisi genteng agar tidak mudah bergeser.

- Dimensi: Rata-rata memiliki panjang 31–32 cm, lebar 24 cm, dan ketebalan 2–2,5 cm.
- Kebutuhan per m²: Dibutuhkan sekitar 18 buah untuk menutupi area seluas satu meter persegi.
- Berat per buah: Sekitar 2 kg.
- Keunggulan:
- Anti rembes: Desain talangan di kedua sisi efektif mengalirkan air hujan dan mencegah kebocoran.
- Tampilan menarik: Menyajikan kesan elegan dan artistik pada atap bangunan.
- Kekurangan: Proses pemasangan memerlukan kemiringan atap tertentu agar air tidak menggenang, sehingga bisa sedikit lebih rumit dibandingkan genteng lainnya.
- Harga: Sekitar Rp 1.100 per buah, tergolong terjangkau dibandingkan dengan genteng sejenis.
-
Genteng Wuwung
Genteng wuwung merupakan elemen pelengkap pada bagian puncak atap (nock atau bubungan) yang berfungsi untuk melindungi sambungan antar sisi atap dari rembesan air hujan. Dibuat dengan metode press menggunakan tekanan tinggi, genteng ini memiliki bentuk melengkung yang khas.

- Dimensi: Panjang 32 cm dan lebar 19 cm.
- Fungsi utama: Menutup bagian atas atap agar air hujan tidak masuk melalui celah pertemuan genteng.
- Karakteristik: Biasanya tidak digunakan sebagai penutup bidang atap luas, melainkan sebagai pelindung tambahan di bagian atas atap rumah.
-
Genteng Kodok (atau Genteng Prentul)
Jenis genteng tanah liat selanjutnya adalah Genteng kodok yang juga dikenal sebagai genteng Prentul. merupakan jenis genteng klasik yang masih banyak digunakan untuk rumah-rumah bergaya tradisional. Namanya berasal dari tonjolan kecil seperti “kodok” pada bagian atas genteng yang berfungsi sebagai pengunci saat pemasangan.
- Dimensi: Panjang 28,5 cm, lebar 21 cm, dan tebal 1,3 cm.
- Berat per buah: Sekitar 1,8 kg.
- Kebutuhan per m²: Dibutuhkan sekitar 23 buah untuk menutup satu meter persegi atap.
- Ciri khas: Ukurannya kecil namun padat, cocok untuk atap dengan kemiringan curam dan struktur yang kuat.
-
Genteng Morando
Genteng Morando memiliki desain bergelombang seperti ombak laut yang memberikan tampilan elegan dan khas. Biasanya digunakan pada bangunan yang mengedepankan unsur estetika, seperti vila, rumah bergaya Mediterania, atau bangunan resort.

- Ukuran standar: Panjang 23 cm dan lebar 33 cm, berat sekitar 2,25 kg per buah.
- Ukuran versi lain:
- Panjang efektif: 29 cm
- Lebar efektif: 22,5 cm
- Jarak reng: 27,5 cm
- Sistem sambungan: Double interlock (ganda), memastikan kerapatan dan ketahanan terhadap air.
- Isi per m²: Sekitar 16 buah
- Bahan dasar: Tanah liat yang diproses menjadi keramik, menghasilkan daya tahan tinggi dan warna tahan lama.
-
Genteng Plentong
Jenis genteng tanah liat yang terakhir adalah Genteng Plentong. Genteng ini memiliki desain unik dengan bagian atas yang datar sekitar dua pertiga panjang genteng, dan bagian bawahnya melengkung. Desain ini memberikan tampilan atap yang khas serta cocok untuk berbagai jenis bangunan tradisional.

- Dimensi: Panjang 22,5 cm dan lebar 27,5 cm.
- Berat per buah: Sekitar 1,5 kg.
- Kelebihan: Bobotnya yang ringan memudahkan proses pemasangan dan mengurangi beban struktur atap.
- Karakteristik: Sering digunakan di daerah pedesaan atau pada rumah-rumah yang mempertahankan nuansa lokal/tradisional.
Itulah tadi beberapa jenis genteng tanah liat yang umum digunakan. Tentukan pilihan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan budjet ya.