Edelweiss Griya Kampus – Mengetahui ciri genteng tanah liat yang bagus dan berkualitas sangat penting saat memilih material untuk atap rumah. Apalagi banyak orang Indonesia yang masih mempercayakan genteng tanah liat sebagai pilihan utama.
Selain tampilannya yang klasik dan alami, genteng ini juga dikenal tahan lama dan mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap cuaca ekstrem.
Tapi tahukah Anda bahwa tidak semua genteng tanah liat diciptakan sama? Kualitasnya bisa sangat bervariasi tergantung pada bahan baku dan proses produksinya.
Agar tidak salah pilih, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri genteng tanah liat yang memenuhi standar kualitas.
Standar SNI untuk Genteng Tanah Liat Berkualitas
Genteng tanah liat yang digunakan sebagai penutup atap harus memenuhi standar kualitas tertentu agar aman dan layak digunakan.
Di Indonesia, standar tersebut diatur dalam SNI 03-2095-1998 yang menetapkan kriteria teknis dan fisik genteng tanah liat.
Standar ini bertujuan agar masyarakat bisa tahu, ciri genteng tanah liat yang bagus dengan memastikan kualitas, kekuatan, serta daya tahan genteng dalam berbagai kondisi.
Berikut adalah aspek-aspek penting yang harus dipenuhi genteng tanah liat menurut SNI 03-2095-1998:
- Tampilan
Genteng harus memiliki penampilan yang rapi, seragam, dan bebas dari cacat visual seperti retak atau lubang. - Ukuran
Ukuran genteng harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam standar, termasuk panjang, lebar, dan ketebalan yang konsisten. - Daya Serap Air
Genteng diklasifikasikan dalam tiga tingkatan berdasarkan tingkat penyerapan airnya:- Tingkat I: Maksimum 12%
- Tingkat II: Maksimum 15%
- Tingkat III: Maksimum 20%
- Kuat Lentur
Kekuatan lentur menunjukkan seberapa besar tekanan yang dapat ditahan genteng sebelum patah. Berikut klasifikasinya:- Tingkat I: Rata-rata 150 kgf dan minimal 110 kgf per genteng
- Tingkat II: Rata-rata 120 kgf dan minimal 90 kgf per genteng
- Tingkat III: Rata-rata 80 kgf dan minimal 60 kgf per genteng
- Tingkat IV: Rata-rata 50 kgf dan minimal 35 kgf per genteng
- Tingkat V: Rata-rata 30 kgf dan minimal 25 kgf per genteng
- Ketahanan terhadap Kejut Suhu
Genteng harus mampu menahan perubahan suhu ekstrem tanpa mengalami retak atau kerusakan struktural.
Dengan memenuhi persyaratan di atas, genteng tanah liat dinilai layak dan berkualitas untuk digunakan sebagai material atap bangunan. Standar ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan daya tahan rumah dalam jangka panjang.
Baca Juga: 9 Jenis Genteng Tanah Liat di Indonesia: Ukuran, Karakteristik, dan Keunggulannya
Beberapa Ciri Genteng Tanah Liat yang Bagus dan Berkualitas
Yuk, simak tujuh ciri genteng tanah liat yang bagus berikut ini!
-
Bentuk dan Ukuran Presisi
Genteng tanah liat berkualitas tinggi biasanya memiliki bentuk yang rapi dan ukuran yang seragam. Presisi ini penting agar genteng dapat terpasang rapat dan tidak menimbulkan celah yang bisa menyebabkan kebocoran.
Menurut riset Dyah Retno dari Universitas Muhammadiyah Malang di laman Kemdikbud, ukuran genteng yang ideal adalah seperti ukuran pres beton, namun dengan bahan baku tanah liat.
Ukuran yang terlalu kecil justru bisa mengganggu tampilan atap dan membuatnya terlihat tidak proporsional.
-
Struktur Kuat dan Kokoh
Salah satu keunggulan genteng tanah liat adalah daya tahannya yang tinggi terhadap berbagai kondisi cuaca. Genteng yang kokoh tidak mudah pecah dan mampu melindungi bangunan dalam jangka panjang.

Dalam SNI, kekuatan lentur genteng dikategorikan dalam lima tingkatan. Untuk kualitas terbaik (Tingkat I), genteng harus memiliki kekuatan tekan minimal 150 kgf secara rata-rata, dengan penyerapan air maksimal 12%.
Semakin tinggi kekuatan dan semakin rendah daya serap airnya, semakin baik pula kualitas genteng tersebut.
-
Suara Nyaring Saat Diketuk
Cara sederhana untuk mengecek kualitas genteng tanah liat adalah dengan mengetuknya. Genteng yang bagus akan menghasilkan suara nyaring seperti “berdering,” tanda bahwa strukturnya padat dan tidak retak.
Jika genteng terdengar tumpul atau berat saat diketuk, besar kemungkinan ada keretakan atau kekosongan di dalamnya, yang bisa mengurangi daya tahannya.
-
Terbuat dari Tanah Liat Murni
Genteng yang dibuat dari tanah liat murni umumnya lebih awet dan kuat. Namun, beberapa riset terbaru menunjukkan bahwa pencampuran bahan tambahan seperti kaolin juga bisa meningkatkan kekerasan genteng.
Dalam penelitian oleh Murjito dari UMM Malang, komposisi genteng yang dicampur kaolin memiliki nilai kekerasan Rockwell lebih tinggi dibanding genteng standar, yaitu 58,14 vs 35,62. Ini membuktikan bahwa inovasi dalam material juga dapat menghasilkan produk yang lebih unggul.
-
Permukaan Rata dan Halus
Permukaan genteng yang rata dan halus bukan hanya enak dipandang, tapi juga berfungsi untuk mencegah kebocoran. Genteng dengan pori-pori besar atau permukaan kasar bisa menyerap air hujan, yang lama-kelamaan dapat merusak struktur atap.
Selain itu, genteng yang permukaannya rapi juga lebih mudah dipasang dan tidak mudah bergeser.
-
Tahan Terhadap Cuaca Ekstrem
Genteng tanah liat yang bagus seharusnya tahan terhadap perubahan suhu dan cuaca ekstrem, mulai dari panas terik hingga hujan lebat.
Standar SNI mengharuskan genteng tahan terhadap kejutan suhu tanpa mengalami keretakan atau perubahan bentuk. Ini penting untuk menjaga fungsi perlindungan atap dalam jangka panjang.
-
Bentuknya Menarik
Tak hanya fungsional, genteng tanah liat juga unggul dari segi estetika. Model dan warna yang beragam memungkinkan Anda memilih gaya atap yang sesuai dengan desain rumah, baik klasik maupun modern.
Warna alami dari tanah liat juga memberikan nuansa hangat dan elegan pada tampilan rumah secara keseluruhan.
Dengan memahami tujuh ciri genteng tanah liat yang bagus dan berkualitas tersebut, Anda bisa lebih percaya diri dalam memilih genteng tanah liat terbaik. Tentu agar tidak hanya indah dilihat, tapi juga kuat dan tahan lama.
Pastikan untuk selalu memeriksa kualitas sebelum membeli, agar rumah Anda tetap terlindungi dan tampil memukau dalam jangka panjang.