Edelweiss Griya Kampus – Perbedaan roster tanah liat dan roster beton seringkali menjadi pertimbangan utama dalam memilih material ventilasi atau elemen dekoratif untuk rumah.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk kebutuhan desain yang beragam. Memahami perbedaan ini akan sangat membantu saat menentukan roster yang paling sesuai, baik dari segi estetika maupun fungsinya.
Roster tidak lagi sekadar lubang angin atau penghias dinding. Kini, pemilihannya juga mempertimbangkan daya tahan, gaya arsitektur, serta anggaran.
Beberapa Perbedaan Roster Tanah Liat dan Roster Beton
Baik roster tanah liat maupun beton, keduanya hadir dengan kelebihan masing-masing. Namun, manakah yang paling tepat untuk digunakan di hunian bergaya modern atau tradisional? Mari simak penjelasan berikut.
-
Bahan dan Proses Produksi yang Membedakan
Perbedaan roster tanah liat dan roster beton paling jelas terlihat dari bahan dasarnya. Roster tanah liat diproduksi dari tanah liat merah yang dibakar dalam suhu tinggi hingga berubah menjadi material serupa gerabah.
Proses ini menghasilkan warna cokelat kemerahan yang khas dengan tekstur halus dan alami. Umumnya, roster jenis ini tidak memiliki lapisan pelindung seperti glasur, kecuali pada varian keramik khusus. Untuk ukuran 30×30 cm, beratnya berkisar antara 4 hingga 5 kilogram.
Sebaliknya, roster beton dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil, dan air, yang kemudian dicetak menggunakan teknik press manual atau mesin. Hasil akhirnya adalah material padat dengan warna abu-abu atau putih pucat dan tekstur permukaan yang cenderung kasar.
Meskipun memiliki berat yang mirip dengan roster tanah liat, roster beton dikenal lebih kuat secara struktural.
-
Karakteristik Fisik dan Kekuatan Material
Ketika dilihat dari segi kekuatan dan daya tahan, perbedaan roster tanah liat dan roster beton kembali terlihat mencolok. Roster tanah liat memiliki pori-pori alami sehingga mampu menyerap air dan membantu dalam menjaga suhu ruang tetap stabil. Karakteristik ini menjadikannya pilihan yang ideal untuk daerah dengan cuaca panas atau ekstrem. Namun, kelemahannya terletak pada daya tahan yang lebih rendah.
Material ini lebih mudah retak dan warnanya bisa pudar seiring paparan air hujan atau kelembapan tinggi.
Sementara itu, roster beton unggul dari sisi kekuatan. Kepadatannya memberikan kekuatan tekan yang baik sehingga cocok untuk aplikasi struktural yang membutuhkan daya topang lebih.
Namun, roster beton memiliki kelemahan terhadap air garam, yang bisa menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang jika digunakan di daerah pesisir.
-
Fungsi dan Pengaplikasian dalam Bangunan
Pemanfaatan roster tanah liat dan beton juga menunjukkan perbedaan berdasarkan gaya arsitektur dan kebutuhan fungsi. Roster tanah liat sering digunakan untuk ventilasi maupun elemen dekoratif, terutama di hunian bergaya tradisional atau Japandi.

Warna alami cokelat kemerahan yang dimilikinya memberi kesan hangat dan menyatu dengan nuansa alami. Penggunaan roster tanah liat juga sangat cocok untuk interior maupun eksterior yang mengedepankan kesejukan alami tanpa banyak intervensi modern.
Berbanding terbalik, roster beton lebih fleksibel secara estetika dan struktural. Material ini banyak digunakan di rumah bergaya industrial atau minimalis modern.
Keunggulan roster beton terletak pada kemampuannya menahan beban dan menciptakan tampilan tegas. Karena kekuatannya, roster beton juga sering digunakan sebagai dinding pembatas, pagar, maupun sekat yang memerlukan stabilitas tinggi.
-
Aspek Estetika dan Kemudahan Perawatan
Estetika juga menjadi aspek penting dalam menentukan roster. Roster tanah liat dikenal memberikan tampilan natural yang tidak bisa ditiru oleh material buatan lainnya. Tekstur halus dan warna cokelat kemerahan membuat tampilannya cocok untuk desain yang ingin mengedepankan kehangatan.
Namun, karena memiliki pori-pori terbuka, roster tanah liat lebih mudah menyerap noda dan warnanya bisa berubah akibat cuaca. Perawatan pun menjadi lebih intensif agar tampilannya tetap terjaga.
Di sisi lain, roster beton tampil dengan kesan kokoh dan modern. Warna abu-abu khasnya membuatnya sangat pas digunakan pada bangunan bergaya minimalis atau industrial.
Selain kuat dan tahan lama, roster beton lebih mudah dibersihkan karena permukaannya yang padat dan tidak berpori. Goresan pun tidak mudah muncul, menjadikannya pilihan yang lebih praktis untuk pemakaian jangka panjang.
-
Perbedaan Harga di Pasaran
Aspek harga juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih roster. Perbedaan roster tanah liat dan roster beton dari segi harga cukup mencolok. Untuk ukuran 18×18 cm, roster tanah liat ditawarkan dengan harga antara Rp6.500 hingga Rp12.000 per buah.
Selain harganya lebih terjangkau, tampilannya juga menarik dengan warna eksotis, meski kurang tahan terhadap cuaca basah.
Roster beton, sebaliknya, memiliki harga sedikit lebih tinggi, berkisar antara Rp12.000 hingga Rp15.000 per buah untuk ukuran 20×20 cm. Namun, harga tersebut sebanding dengan kekuatan dan daya tahannya. Cocok untuk dinding atau pagar yang membutuhkan konstruksi kuat sekaligus tampilan modern yang elegan.
Kesimpulan Perbedaan roster tanah liat dan roster beton
Perbedaan roster tanah liat dan roster beton bukan hanya sekadar jenis material, melainkan juga menyangkut kekuatan, tampilan, fungsi, serta perawatannya. Roster tanah liat cocok digunakan untuk tampilan hangat, alami, dan artistik dengan harga yang lebih ekonomis.
Sementara itu, roster beton lebih unggul untuk bangunan yang membutuhkan kekuatan ekstra dan desain modern minimalis, meski dengan harga yang lebih tinggi. Dengan mempertimbangkan fungsi, lingkungan, serta gaya arsitektur, pemilihan roster yang tepat akan menunjang estetika dan kenyamanan hunian secara menyeluruh.
Memahami perbedaan roster tanah liat dan roster beton secara menyeluruh adalah langkah penting untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek atau hunian.
Ringkasan Perbedaan Roster Tanah Liat dan Roster Beton
Aspek | Roster Tanah Liat | Roster Beton |
Bahan | Tanah liat merah, dibakar jadi gerabah | Campuran semen, pasir, kerikil |
Warna | Coklat kemerahan | Abu-abu atau putih pucat |
Tekstur | Halus, berpori | Kasar, padat |
Berat (30×30 cm) | 4-5 kg | 4-5 kg |
Kekuatan | Kurang kuat, rentan perubahan warna | Kuat, tahan lama |
Isolasi termal | Baik, menjaga suhu ruangan | Kurang baik dibanding tanah liat |
Aplikasi utama | Ventilasi, dekorasi tradisional, iklim ekstrim | Dinding dan pagar kuat, gaya industrial |
Perawatan | Lebih rentan noda dan perubahan warna | Lebih tahan lama dan mudah dibersihkan |
Perbedaan ini membuat pemilihan roster tanah liat atau beton harus disesuaikan dengan kebutuhan estetika, kekuatan struktural, dan kondisi lingkungan bangunan yang akan dibangun