Edelweiss Griya Kampus – Meningkatnya intensitas bencana alam dalam beberapa dekade terakhir mendorong banyak orang untuk mempelajari cara membuat rumah lebih aman dari bencana.
Tidak hanya memperhatikan estetika dan kenyamanan, kini aspek keamanan terhadap bencana menjadi prioritas utama dalam perencanaan hunian.
Upaya menciptakan rumah tahan bencana membutuhkan pendekatan menyeluruh. Mulai dari pemilihan bahan bangunan, desain struktural, hingga sistem evakuasi darurat harus diperhitungkan dengan matang.
Pentingnya Memahami Pastikan Rumah Aman dari Bencana
Rumah bukan sekadar tempat berteduh, tetapi juga menjadi benteng perlindungan saat terjadi bencana alam. Ketika gempa bumi, banjir, angin kencang, atau kebakaran melanda, rumah yang dirancang dan dibangun dengan prinsip ketahanan terhadap bencana dapat membantu meminimalkan kerusakan, bahkan menyelamatkan nyawa penghuninya.
Sayangnya, masih banyak rumah di Indonesia yang belum memiliki ketahanan memadai terhadap bencana. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, jumlah rumah yang rusak akibat bencana alam cukup tinggi.
Di Jawa Barat, tercatat sebanyak 173.570 rumah terdampak. Sementara itu, di Jawa Tengah ada sekitar 3.770 rumah, dan di DI Yogyakarta sebanyak 3.140 rumah mengalami kerusakan.
Memasuki awal tahun 2025, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikutip Goodstats mencatat bahwa sudah ada 7.181 rumah yang rusak akibat bencana. Rinciannya, 5.379 rumah mengalami kerusakan ringan, 1.005 rumah rusak sedang, dan 797 rumah rusak berat.
Melihat angka-angka tersebut, penting bagi setiap pemilik rumah untuk mulai mempertimbangkan aspek ketahanan bencana dalam perencanaan dan pembangunan tempat tinggal. Rumah yang aman bukan hanya memberikan kenyamanan, tapi juga perlindungan nyata saat bencana datang tanpa diduga.
7 Cara Membuat Rumah Lebih Aman dari Bencana
-
Gunakan Material Konstruksi yang Teruji Ketahanannya
Beton bertulang menjadi pilihan utama dalam banyak proyek hunian tahan bencana. Kombinasi antara beton dan baja menghasilkan struktur yang mampu menahan tekanan gempa, terpaan angin kencang, hingga genangan air banjir. Keunggulan lainnya, beton tidak mudah terbakar dan dapat ditingkatkan ketahanannya dengan pelapisan kedap air.
Material baja juga sangat efektif digunakan, terutama di wilayah rawan gempa. Sifat fleksibel baja memungkinkannya menyerap energi gempa tanpa mengalami keretakan atau kerusakan besar. Baja sangat cocok diaplikasikan pada rangka rumah, balok, hingga kolom utama untuk menambah kekuatan keseluruhan bangunan.
-
Terapkan Sistem Fondasi dan Struktur Fleksibel
Base isolation merupakan salah satu teknik modern yang banyak digunakan pada bangunan tahan gempa. Sistem ini memungkinkan bangunan untuk “melayang” di atas bantalan elastis, sehingga getaran dari tanah tidak langsung merambat ke struktur utama. Teknik ini terbukti efektif di Jepang dan negara-negara rawan gempa lainnya.
Selain itu, shear wall dan cross bracing dari material kuat seperti baja dan beton juga wajib dipertimbangkan. Struktur ini menjaga stabilitas rumah saat terjadi tekanan horizontal akibat gempa maupun angin ekstrem, mencegah runtuhnya dinding atau langit-langit secara tiba-tiba.
-
Optimalkan Desain Anti-Banjir
Untuk rumah yang dibangun di daerah rawan banjir, elevasi rumah menjadi strategi utama. Meninggikan fondasi rumah akan memberi ruang bagi aliran air untuk lewat tanpa menghantam langsung struktur bangunan. Selain itu, peralatan listrik sebaiknya dipasang di area yang lebih tinggi agar tidak terendam air.
Sistem drainase yang efisien dan penerapan lapisan waterproofing pada dinding serta lantai juga sangat penting. Keduanya bekerja sama dalam mencegah rembesan air ke dalam rumah saat banjir atau hujan deras melkamu.
-
Perkuat Perlindungan dari Angin Kencang dan Badai
Atap rumah sering kali menjadi bagian paling rentan terhadap terpaan angin badai. Penggunaan hurricane straps dapat memperkuat sambungan antara atap dan struktur utama rumah. Semua sambungan sebaiknya diperkuat agar tidak mudah copot saat diterjang angin.
Selain itu, jendela dan pintu juga perlu diberi perhatian khusus. Menggunakan kaca laminated atau kaca tahan badai bisa mencegah pecahnya kaca akibat benda beterbangan. Rangka pintu dan jendela dari baja juga menambah kekuatan dalam menghadapi tekanan angin ekstrem.
-
Cegah Risiko Kebakaran dengan Material Tahan Api
Pemilihan material yang tidak mudah terbakar sangat krusial, khususnya untuk wilayah rawan kebakaran hutan. Atap dari logam atau keramik dan dinding luar dari bahan tahan api dapat memperlambat penyebaran api ke dalam rumah. Jendela dan pintu dengan rating tahan api juga memberi waktu lebih banyak untuk evakuasi jika kebakaran terjadi.
-
Tata Lingkungan Sekitar Rumah secara Strategis
Penataan lanskap yang cerdas turut mendukung keamanan rumah dari bencana. Permukaan berpori di sekitar rumah membantu penyerapan air hujan, sehingga tidak terjadi genangan yang bisa merusak fondasi. Penanaman pohon sebaiknya dilakukan pada jarak aman dari bangunan untuk menghindari risiko pohon tumbang saat badai.
Dokumen penting sebaiknya disimpan dalam brankas tahan air dan api. Menyiapkan tas darurat berisi kebutuhan penting juga menjadi langkah antisipatif yang tidak boleh diabaikan.
-
Lakukan Pemeriksaan dan Edukasi Secara Berkala
Keamanan rumah dari bencana tidak berhenti pada proses konstruksi. Pemeriksaan rutin pada struktur bangunan, sistem atap, saluran air, serta jendela perlu dilakukan agar kondisi tetap optimal. Jika ditemukan kerusakan, segera lakukan perbaikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penghuni rumah juga perlu mengikuti latihan evakuasi secara berkala. Dengan demikian, setiap orang mengetahui peran dan tindakan yang harus diambil saat keadaan darurat terjadi.
Solusi Bangun Rumah Lebih Tahan Bencana
Cara membuat rumah lebih aman dari bencana membutuhkan kombinasi antara desain struktural yang cerdas, pemilihan material yang tepat, serta perawatan dan edukasi yang konsisten.
Dengan menerapkan solusi yang telah terbukti secara global seperti beton bertulang, sistem base isolation, dan teknik penguatan atap serta jendela, rumah akan memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap berbagai risiko bencana. Perencanaan yang matang hari ini akan menjadi perlindungan terbaik di masa depan.