Edelweiss Griya Kampus – Tak banyak yang tahu, bahwa sejarah rumah kost di Indonesia telah ada sejak zaman Belanda dan masa perjuangan para tokoh kemerdekaan.
Istilah Indekos atau yang lebih dikenal dengan sebutan kost kini memang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Terutama bagi para pelajar dan pekerja yang merantau di kota besar.
Banyak dari mereka yang memilih rumah kost untuk tempat tinggal sementara sambil menyelesaikan pendidikan. Atau jadi pilihan hemat bagi pekerja kelas menengah ke bawah.
Dengan kebutuhan yang makin meningkat, investasi rumah kost di era modern menjadi salah satu pilihan terbaik. Lantas, bagaimana awal sejarah rumah kost-kostan atau indekos di Indonesia?
Sejarah Rumah Kost di Indonesia
Konsep dan sejarah rumah kost di Indonesia berasal dari praktik yang diperkenalkan oleh bangsa Belanda.
Kata “kost” sendiri diserap dari frasa bahasa Belanda “in de kost,” yang berarti “makan di dalam.”
Pada masa kolonial, “in de kost” bukan sekadar menyediakan tempat tinggal, tetapi juga menjadi sarana bagi kaum pribumi kelas menengah atas untuk mengadopsi gaya hidup dan budaya Eropa.

Keluarga yang mampu membayar biaya tertentu dapat menempatkan anak-anak mereka di rumah orang Belanda, di mana mereka tidak hanya mendapatkan tempat tinggal dan makanan, tetapi juga dididik agar berperilaku seperti orang Eropa.
Harapannya, setelah masa tinggalnya berakhir, anak-anak ini bisa hidup lebih mandiri dan menyesuaikan diri dengan standar sosial yang lebih tinggi.
Kost sebagai Saksi Sejarah Perjuangan
Sejarah kost di Indonesia juga tak lepas dari peran pentingnya dalam pergerakan nasional. Salah satu contoh paling terkenal adalah rumah kost milik H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya.
Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal bagi para pelajar, tetapi juga menjadi tempat lahirnya ide-ide besar dari tokoh-tokoh pergerakan nasional.

Dalam buku berjudul H.O.S. Tjokroaminoto : penyemai pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan yang diunggah oleh laman Kemendikbud, diungkap bahwa Soekarno pernah menyewa kos pada 1915. Juga ada tokoh lain seperti Semaoen, Alimin, Musso, hingga Kartosoewirjo.
Istri Tjokroaminoto, Soeharsikin, membuka rumah mereka di Gang 7 Peneleh sebagai tempat kost untuk membantu ekonomi keluarga.
Keputusan ini bukan hanya meringankan kebutuhan rumah tangga, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak muda yang tengah menuntut ilmu dan mencari jati diri.
Di rumah ini pula, berbagai diskusi politik dan ideologi berkembang, menjadikannya saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Selain menjadi rumah bagi pelajar seperti Soekarno muda, rumah kost Tjokroaminoto juga sering dikunjungi oleh berbagai tokoh Sarekat Islam.
Interaksi ini membuat tempat tersebut tidak hanya menjadi hunian sementara, tetapi juga markas pergerakan yang mempertemukan banyak pemikiran dan gagasan.
Evolusi Rumah Kost, dari Tradisi hingga Jadi Kebutuhan Modern
Seiring berjalannya waktu, konsep kost mengalami perubahan yang signifikan. Dari yang awalnya berfokus pada pembelajaran budaya dan pendidikan karakter, kini kost lebih berorientasi pada kebutuhan tempat tinggal yang praktis dan terjangkau.
Hal ini terutama terlihat di kota-kota besar, dan sekitar pusat pendidikan seperti Kota Malang dan Batu yang banyak dihuni oleh mahasiswa serta pekerja perantauan.
Saat ini, kost hadir dalam berbagai tipe untuk memenuhi kebutuhan yang beragam:
- Kost Tradisional – Menyediakan kamar sederhana dengan fasilitas dasar seperti tempat tidur dan lemari.
- Kost Eksklusif – Dilengkapi dengan fasilitas lebih modern seperti Wi-Fi, AC, kamar mandi dalam, hingga layanan kebersihan.
- Kost Harian atau Mingguan – Menyediakan fleksibilitas bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal dalam waktu singkat.
Itulah bagaimana sejarah rumah kost di Indonesia yang mulanya dari tradisi Belanda, tempat tinggal para tokoh, lalu menjadi tempat tinggal dan kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan hunian yang semakin beragam, industri kost terus berinovasi untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi penghuninya seperti yang ada di Rumah Kost Edelweiss Griya Kampus.